Minggu, 18 Oktober 2009

Busana Muslim 2010


Pakaian busana muslim tidak lagi hanya yang longgar untuk menutup aurat. Dalam proses, Busana Muslim telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kota.

Dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu, sekarang semakin mudah untuk menemukan para wanita yang mengenakan busana muslim. Di kantor, di kampus, di mal, bahkan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, fashion pilihan bagi umat Islam di depan umum.

"Hal ini membuat desainer menjadi lebih bersemangat mengerjakan busana muslim. Dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, busana muslim harus dikembangkan menjadi sebuah industri besar," kata Sri Artaria Alisjahbana, Noor pemimpin redaksi majalah.

Untuk mempromosikan busana muslim industri, Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) bekerjasama dengan acara yang diselenggarakan majalah Noor Muslim Indonesia Expo 2009, yang diselenggarakan 16-17 Juli di Jakarta. Muslim Indonesia Expo kontes dimulai dengan mengenakan busana muslim bahan merancang dan ramah lingkungan pasar. Sebagai penutup rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh perancang busana muslim APPMI dari 16.

Kaya kreativitas

Hari ini umat Islam di Indonesia fashion show dengan begitu banyak kreasi. Banyak variasi dibuat agar terlihat cantik busana muslim dan tidak monoton, yang hanya merupakan gaun longgar yang dikombinasikan dengan celana longgar atau rok. Bahkan, setiap tutup kepala sekarang membuat berbagai macam dengan banyak detail pada penutup kepala.

"Untuk tetap tampak cantik, perancang biasanya dimainkan dengan kombinasi jenis dan pola kain, warna, dan rincian seperti manik-manik, manik-manik, dan batu-batu," kata Hannie Hananto, salah satu desainer yang kehadiran di acara.

Hannie merancang busana muslim sebagai pakaian kerja dan pakaian semiformal. Dengan sasaran pemuda, ia memilih bahan kaus dikombinasikan dengan celana jeans. "Saat ini sampai usia 40 tahun, orang masih suka memakai celana jins," kata Hannie.

Lenny Agustin bukannya merancang busana muslim yang benar-benar berbeda dari yang lain. Dia adalah merancang busana muslim dengan bahan-bahan seperti rajut dan renda taplak meja.

Lenny menunjukkan rok panjang dan lebar, dan kombinasi pakaian longgar dan celana panjang. Jadi nyaman untuk dikenakan, Lenny's merajut mantel dengan sutra dan kapas di bagian dalam.

Untuk menutupi kepalanya, Lenny menggabungkan topi bundar dari anyaman bahan dengan kain renda persegi ditempatkan pada tutup. Beberapa persegi renda menggantung ke telinga. Desain busana muslim Lenny terkesan ceria karena ia menggunakan warna kuning, biru, hijau dan krim.

Desainer lompat jauh dalam busana muslim, Ida Royani, tahun ini mengangkat tenun dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk merancang pakaian muslimnya. Ida desain berbentuk pakaian yang bisa terbang longgar ketika angin dengan tenunan NTT aksen di lengan.

Untuk bagian bawah, Ida membuat celana atau tenunan kain sarung tangan dari NTT. Sedangkan tutup kepala, Ida lebih memilih penutup kepala yang sederhana tanpa banyak detail. Untuk Ida, busana muslim sangat terbuka untuk dimodifikasi dengan berbagai bentuk kekerasan.