Selasa, 27 Januari 2009

Islam mengatur pakaian

Oleh karena itu, pemerintah Belanda tidak melarang burka dan nikab. Sebagai gantinya, Den Haag oleh sarana lainnya. Untuk mendorong, seperti transportasi umum perusahaan, lembaga pendidikan di lembaga negara, peraturan yang membatasi penggunaan sendiri adalah pakaian muslim. Tidak, yang berwibawa bagi pelaksanaan burka atau nikab negara, dewan agama, atau pengguna?


Burka dan nikab sendiri jarang ditemui di Belanda. Busana Muslim yang lain, jilbab, biasanya. "Karena masalah politik sering daripada kenyataan," ujar Charles Stone Brink ahli Islam. Masalahnya dimulai dengan taman kanak-kanak Muslim harus pakaian meliputi seluruh tubuh dan wajah.
Alasan pencegahan komunikasi dengan anak-anak muda.


Karena muslim dilarang untuk merujuk hal tersebut kepada pengadilan. Pengadilan kemudian memutuskan untuk terus belajar, ia bahkan dapat memakai nikab. Namun, jika masa depan, dia harus memakai pakaian. "Sebuah keputusan kompromistis," ujar Stone Brink.

Fobia Islam
Sebenarnya, gagasan tentang larangan jenis takut. Fobia Islam, Islam sangat ahli stres. Mempromosikan takut media sejak serangan teror 11 September pada tahun 2001, dan aggravated rekan mereka. Muncul anggapan Islaman terjadi di Eropa, termasuk Belanda. Kekhawatiran yang ada dari kebijakan yang tepat untuk partai mereka.


Charles Stone Brink, situasinya mirip di Indonesia. Hanya kasus lain. "Islam Kelompok advokasi sering mengatakan bahwa Islam di Indonesia terancam ke Kristen!" urainya. Takut adalah takut akan mendorong pemerintah untuk intervensi. Misalnya, pidato nikab atau larangan burka di Belanda atau peraturan di daerah untuk lebih dari satu agama.


Peran pemerintah dalam urusan agama dibenarkan Dewi Candraningrum, peneliti Islam di Jerman. "Itu kembali ke politik dan sosial budaya dalam konteks yang Islam, yang berwenang yang tahu di mana interpretasi dimainkan," katanya. Tiran jelas otoritas memilih komentar membenci tubuh perempuan. Tudingan Dewi meningkahi Islam membatasi hak-hak perempuan.


Pro Perempuan
Al-Quran mencatat peristiwa yang terjadi dalam perjuangan untuk kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dikisahkan Nabi Muhammad melarang orang dikubur bayi perempuan, karena banyak bergantung pada waktu itu anak-anak perempuan yang memalukan. Ini juga merupakan pertama perubahan politik warisan anak perempuan. Pada awalnya, gadis ini tidak seperti bibit unggul, tidak dapat menopang perekonomian keluarga tidak layak untuk menjadi warisan.


Di era nabi Muhammad telah mengubah sistem lama dan juga putri warisan. "Ini sangat revolusioner, sangat pro-perempuan, tetapi setelah Nabi Muhammad wafat, dan setelah empat khalifah tidak melanjutkan mengambil kuasa. Politisasi Ia mulai tubuh wanita" kata Dewi.


Menurut peneliti Islam, perempuanlah yang tepat untuk menentukan pada akhirnya, yang terbaik dari dirinya. Jadi, bukan negara atau yang beriman. Islam pakaian pilihan di tangan perempuan. "Ketika perempuan menggunakan jilbab maknanya berbeda dari yang pertama. Kalau politik identitas sebagai alat perlawanan sebagai cara untuk penjajaran Tuhan, mereka berhak. Tetapi nikab atau kerudung (burka, red) saya tidak setuju , "peneliti Islam Dewi Candraningrum menjelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar